Pasar Kangen TBY 2025: Sebuah Petualangan Nostalgia!

Jogja memang selalu punya cara untuk bikin kita jatuh hati. Bukan cuma karena keramahannya, tapi juga karena event-event seru yang selalu berhasil menghadirkan kembali kenangan-kenangan manis. Salah satunya adalah Pasar Kangen, sebuah acara tahunan yang selalu dinanti-nanti. Pasar Kangen kembali hadir di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada tanggal 18-24 September 2025 dengan nuansa yang tak kalah istimewa dari tahun-tahun sebelumnya! Event yang selalu dinantikan ini bukan cuma soal jajan atau belanja, tapi tentang sebuah petualangan nostalgia yang mengajak kita kembali ke masa lalu. Selama beberapa hari, area TBY disulap menjadi ruang hangat yang penuh dengan aroma masakan tempo dulu dan alunan musik tradisional.

Apa Itu Pasar Kangen TBY?

Pasar Kangen adalah sebuah festival budaya yang secara rutin diadakan di Taman Budaya Yogyakarta. Sesuai namanya, tujuan utama acara ini adalah untuk membangkitkan rasa “kangen” terhadap masa lalu, khususnya dalam hal kuliner, kerajinan, dan seni tradisional yang makin sulit ditemui di era modern.

Menurut situs resmi Pemerintah Provinsi DIY, https://jogjaprov.go.id, Pasar Kangen 2025 kali ini mengangkat tema yang mendalam, yaitu Nandur apa sing dipangan, mangan apa sing ditandur. Dian Lakshmi Pratiwi Kepala Dinas Kebudayaan DIY mengungkapkan, tema ini sarat makna dan filosofi, yang mengingatkan kita untuk hidup selaras dengan alam, menanam apa yang kita butuhkan, serta menikmati hasil dari yang kita tanam dengan penuh kesadaran. Sejalan dengan ajaran luhur Jawa, yaitu Tata Titi Tanam Tuwuh. Sebuah prinsip yang mengajarkan bahwa dalam setiap laku hidup, semua harus tata (tertib dan teratur), titi (teliti dan hati-hati), dalam tanam (usaha dan ikhtiar), sehingga dapat menghasilkan tuwuh (tumbuh dan berkembang) yang bermanfaat.

Jajanan Langka yang Bikin Kangen

Mie pentil makanan khas Bantul di Pasar Kangen TBY

Salah satu daya tarik utama Pasar Kangen adalah keberagaman kuliner tradisional yang sulit ditemukan di tempat lain. Dari jajanan manis sampai gurih, semuanya ada. Kami sempat mencicipi beberapa menu tradisional:

Mie pentil: Mie pentil adalah makanan khas Bantul yang dibuat dari tepung singkong alias tepung tapioka yang bertekstur kenyal,
Kue kipo: Kue kecil khas Kotagede berwarna hijau dengan isian gula jawa. Namanya unik dan rasanya manis, pas untuk camilan sore.
Clorot: Jajanan manis yang dibungkus daun kelapa berbentuk kerucut, rasanya manis dan legit.
Getuk dan Cenil: Dua jajanan dari singkong yang kenyal dan manis, disajikan dengan parutan kelapa.

Bukan Hanya Kuliner, tapi Juga Budaya!

Pasar Kangen 2025 membuktikan bahwa ia adalah festival budaya yang komprehensif. Selain makanan, ada banyak sekali kerajinan tangan unik dan pertunjukan seni yang memukau. Berdasarkan informasi dari situs resmi pemerintah DIY, acara ini tidak hanya berfungsi sebagai ruang nostalgia, tetapi juga sebagai media untuk belajar hidup selaras dengan alam.

Apa Saja yang Bisa Kamu Temukan di Sana?

Kerajinan Antik dan Mainan Tradisional: Mulai dari batik, anyaman bambu, hingga koleksi barang lawas, semuanya hadir di sini. Cocok untuk kolektor atau sekadar bernostalgia.

Pertunjukan Seni: Setiap harinya, panggung utama diisi oleh berbagai pertunjukan seni, mulai dari musik tradisiional yang menenangkan hingga tari-tarian klasik. Ini membuat suasana Pasar Kangen jadi hidup dan berbudaya.

Filosofi Hidup Selaras Alam: Sesuai temanya, banyak booth yang menyajikan produk ramah lingkungan. Ini menunjukkan komitmen acara untuk tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik.

Penutup

Pasar Kangen TBY 2025 telah berhasil menciptakan ruang di mana masa lalu dan masa kini bertemu. Ini adalah tempat yang sempurna untuk melepas penat, menikmati kehangatan Yogyakarta, dan kembali terhubung dengan akar budaya kita. Acara ini bukan hanya sebuah event tahunan, melainkan sebuah wadah penting untuk edukasi dan pelestarian budaya bagi generasi muda.